Situs Kota Cina, Marelan, Medan
Saat kami ke
sana kebetulan museum sedang dalam kegiatan renovasi.
Pertama kami
berbincang-bincang dengan Pak Deni. Ia menjelaskan arkeologi adalah kegiatan
mengeksplorasi dan mencari benda-benda bersejarah. Jadi arkeolog bekerja bukan
untuk mencari kekayaan, tetapi mencari benda yang mempunyai sejarah.
Pak Deni
memberitahu kami bahwa sebenarnya tanah tempat museum berdiri itu ingin
dibangun rumah, tetapi tidak jadi. Setelah diselidiki kolam di museum itu
terdapat banyak kulit kerang. Ditemukan juga pecahan-pecahan dari tanah liat
dari ratusan tahun lalu, keramik, tulang, dan bekas-bekas kayu damar. Mereka
mengerjakannya dengan teliti. Mereka menggali dengan sendok semen.
Daerah itu
dijuluki kota cina karena di masa lalu banyak pedagang cina berlabuh di daerah
itu untuk berdagang dengan penduduk lokal dan tidak sedikit yang memutuskan
untuk menetap. Tetapi entah kenapa penduduk cina di sana berkurang. Kata Pak
Deni mereka diperkirakan pindah ke Labuhan Deli yang belum jelas alasannya. Ia
berkata dulunya tempat ini adalah pelabuhan. Pedagang cina yang datang ke sini
datang dengan damai. Mereka berkomunikasi dengan bahasa cina dan melayu.
Di situ kami
lihat Pak Deni dan timnya menemukan beberapa pecahan tembikar dan keramik.
Selanjutnya
kami berpndah ke tempat Pak Triboy. Ia berkata dahulu masyarakat cina membentuk
kelompok dan sudah berinteraksi dengan masyarakat lokal. Mereka menemukan
keramik Persia, barang-barang dari Cina dan Srilanka dan Pak Triboy bilang
kemungkinan tempat ini adalah tempat pertemuan berbagai bangsa dari abad ke-12.
Mereka menentukan lokasi penggalian dengan GPS dan juga detektor logam.
Beberapa penemuan Pak Triboy dan timnya yaitu tembikar yang masih bersifat
sederhana. Pak Triboy berkata daerah tempat penggaliannya itu dulunya bagian
dari danau. Oleh karena itu banyak ditemukan kulit kerang. Pak Triboy berkata
penduduk di sekitar sini tidak pernah menolak untuk mengadakan penggalian.
Malah mereka mendukung kegiatan ini. Tetapi pastinya Pak Triboy dan kawannya
diberikan izin dari pemerintah khususnya izin dari Balai Arkeologi Medan.
Komentar
Posting Komentar