Wheel Loader
Rangkuman dari beberapa sumber
Di dalam dunia teknik sipil, kita kerap kali
menjumpai berbagai macam alat konstruksi. Pengunaan alat konstruksi, atau yang
lebih sering dikenal dengan alat berat dalam ilmu teknik sipil bertujuan untuk
memudahkan manusia untuk mengerjakan pekerjaan agar lebih efisien sehingga
hasil yang diharapkan dapat tercapai dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh terhadap proses pengerjaan proyek berupa kerugian yang
di antaranya adalah rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal target yang
telah ditentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena
itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatannya, maka haruslah memahami
jenis-jenis alat berat dan fungsinya pada proyek konstruksi. Seperti halnya
alat yang bernama wheel loader.
Whell Loader adalah
alat pemuat hasil gusuran atau galian dari alat berat lain seperti Motor
grader, buldoser, serta semacamnya. pada prinsipnya alat ini adalah alat
bantu yang berperan mengangkut material dari tempat penumpukan ke alat
pengangkut lain seperti Dump Truck. Diluar itu, Loader juga berperan sebagai
alat pembersih tempat yang enteng, menggali pondasi lantai dasar, menggusur
tonggak-tonggak kayu kecil, menggusur bongkaran, dan sebagainya.Whell Loader
juga biasa digunakan di Stoen Crusher untuk mengangkut material ke bak
penampung material, dan mengangkut meterial yang di hasilkan dari Stone Crusher
baik ke Stokpile maupun ke Dump Truck. Loader juga melakukan pemblendingan
material seperti Base A dan Base B.
Alat berat type loader
ini bisa mengangkut material dalam jarak pendek. Sebagai alat pengangkut, kerja
loader lebih baik dari buldoser. Dengan memakai loader tak ada material yang
tercecer.
Motor wiper dan motor power window merupakan
penggerak
utama dari alat ini dan Aki merupakan penyuplai energi dari semua motor yang digunakan. Pengontrolan alatnya sendiri menggunakan saklar on off yang dibuat seperti
remote pengontrol.
utama dari alat ini dan Aki merupakan penyuplai energi dari semua motor yang digunakan. Pengontrolan alatnya sendiri menggunakan saklar on off yang dibuat seperti
remote pengontrol.
Suatu alat diciptakan
pasti ada kegunaan dan manfaat, seperti halnya Wheel Loader. Wheel Loader
membantu dalam pembersihan lapangan atau lokasi yang sedang dalam proses
konstruksi atau telah selesai pembangunan (land clearing), penggusuran tanah
dalam jarak dekat juga menggunakan Wheel Loader, meratakan timbunan tanah dan
mengisi kembali galian tanah, menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan
material, menghilangkan bagian tanah (stripping) yang sudah tidak cocok dengan
kondisi sekitar atau sudah jelek, dan meratakan permukaan atau menghaluskan
permukaan bidang rata sebagai tahap akhir suatu proses disebut finishing. Penggunaan
wheel loader juga dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Hal yang tak kalah penting adalah
mengetahui bagian-bagian atau komponen utama dari wheel loader itu sendiri.
Masing-masing bagian bekerja satu sama lain sehingga alat tersebut dapat
bekerja dengan baik. Komponen yang ada di wheel loader yang pertama adalah Cab.
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini biasanya memiliki
pintu, tempat duduk, dan mengendalikan loader. Biasa terlihat seperti bilik
kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.
Yang kedua adalah bucket. Bucket
berbentuk sekop besar yang merupakan bagian untuk mengangkat material. Sering
kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan.
Misalnya, beberapa wheel loader yang memiliki satu ember untuk membawa batu,
satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya untuk penanganan lebih mudah
memuat bahan seperti kotoran.
Dari komponen
bucket sendiri, terdapat beberapa jenis bucket yang digunakan dalam wheel
louder. Diantaranya adalah General purpose bucket (stockpile), yang berfungsi
untuk memuat material-material timbunan (stockpile product), seperti crushed
rock atau bahan-bahan konstruksi lainnya. Kemudian Light material bucket
digunakan untuk memuat material-material ringan (specific grafity: dibawah 1.2
t/m3), seperti salju, pupuk atau makan ternak. Selanjutnya adalah Spade-nose rock bucket yang digunakan
untuk memuat batu-batu bekas ledakan. Bucket ini dirancang dengan cukup kokoh
dan tahan terhadap keausan. Jenis bucket yang keempat adalah skeleton bucket. Skeleton
bucket sangat cocok digunakan untuk menggali dan memuat batu-batu bekas ledakan
atau bekerja di crusher. Bucket ini dirancang memiliki kisi-kisi yang berfungsi
mengeluarkan tanah atau batu-batu kecil, sehingga hanya batu-batu dengan ukuran
tertentu saja yang termuat.
selanjutnya adalah Lift Arm. Lift Arm terpasang di depan loader, di depan
taksi. Lift arm berguna untuk mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja
dalam hubungannya dengan silinder ember, perangkat hidrolik yang memotivasi
lengan. Dapat diartikan bahwa lift arm berfungsi sebagai tumpuan dari bucket
itu sendiri.
Kemudian
dalam wheel loader juga terdapat komponen-komponen pendukung. Komponen-komponen
seperti Tilt
lever berfungsi untuk menggerakkan bucket untuk melakukan gerakkan bucket
menampung material dan buang. Yang kedua adalah Lift cylinder berfungsi untuk
menggerakkan bucket untuk melakukan gerakan menggusur material. Yang ketiga,
Head lamp berfungsi sebagai penerangan utama saat melakukan pekerja dalam
kondisi gelap. Yang keempat, Turn signal lamp berfungsi sebagai pemberi sinyal
pada unit saat akan gerakan berbelok. Yang kelima adalah Front wheel berfungsi
sebagai roda penggerak pada wheel loader. Kemudian yang terakhir adalah Rear
Wheel berfungsi sebagai roda penggerak pada wheel loader. Walaupun hanya
komponen pendukung, namun komponen ini sangat penting dalam mengoperasikan alat
berat ini.
Wheel
loader memiliki bucket container yang dipasang dibagian depan yang berguna
untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular, mengangkatnya
kemudian dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump truck dan
sebagainya. Untuk menggerakkan bucket dapat digunakan cable atau hydraulic.
Tenaga gali pada keadaan horizontal (bucket tidak diangkat) didapat dari
gerakan prime-mover nya, sehingga praktis baik kendali cabel maupun hydraulic
hanya mempunyai fungsi untuk menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah.
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh, traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat yang telah ditentukan. Hingga saat ini umumnya loader dibuat dengan bagian arms yang kaku.
Ukuran bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd. Pada umumnya ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd. Loader bucket sifatnya lebih permanen dipasang pada traktor dibandingkan dengan blade bulldozer dengan memperhatikan perbandingan proporsional ukuran bucket dengan traktor, sehingga pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan ekstrim tidak sampai terguling ke depan (terjungkal).
Dalam pembuatan alat berat wheel loader diberikan angka keamanan 2 untuk mengimbangi “terjungkalnya” loader ke depan, artinya perbandingan berat imbang dengan berat bucket pada waktu penuh dalam keadaan ekstrim adalah dua kali. Untuk memperbesar angka keamaan terhadap bahaya guling, berat traktor biasanya diperbesar lebih besar dari kapasitas muatan terguling, dengan demikian ukuran bucket dan traktor harus betul-betul proporsional.
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh, traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat yang telah ditentukan. Hingga saat ini umumnya loader dibuat dengan bagian arms yang kaku.
Ukuran bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd. Pada umumnya ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd. Loader bucket sifatnya lebih permanen dipasang pada traktor dibandingkan dengan blade bulldozer dengan memperhatikan perbandingan proporsional ukuran bucket dengan traktor, sehingga pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan ekstrim tidak sampai terguling ke depan (terjungkal).
Dalam pembuatan alat berat wheel loader diberikan angka keamanan 2 untuk mengimbangi “terjungkalnya” loader ke depan, artinya perbandingan berat imbang dengan berat bucket pada waktu penuh dalam keadaan ekstrim adalah dua kali. Untuk memperbesar angka keamaan terhadap bahaya guling, berat traktor biasanya diperbesar lebih besar dari kapasitas muatan terguling, dengan demikian ukuran bucket dan traktor harus betul-betul proporsional.
Cara kerja wheel loader yaitu dengan menurunkan bucket
diatas permukaan tanah atau material , mendorongnya ke depan (memuat atau
menggusur material), mengangkat bucket yang telah terisi, kemudian wheel loader
bergerak membawanya ketempat yang dikehendaki dan menumpahkan muatan. Ada beberapa metode pengangkutan yang dapat
dilakukan wheel loader untuk memuat material ke dalam dump truck. Yang pertama
adalah metode V loading, yaitu untuk memuat material kedalam truck, Wheel loader bergerak dengan lintasan berbentuk seperti huruf V. yang kedua adalah metode L loading, yaitu Wheel loader bergerak dengan lintasan seperti membuat garis tegak
lurus, truk berada dibelakang wheel loader. Yang terakhir adalah metode Cross loading, yaitu cara pemuatan material ke dalam dump
truck dengan kondisi dump truck yang juga ikut bergerak aktif.
Sebuah alat pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Contoh
kelebihan wheel loader adalah mobilitas yang tinggi, manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding
dengan track shovel dan juga karena menggunakan ban karet, kerusakan permukaan
loading point lebih sempit
Dan
kekurangan Wheel Loader yaitu Dalam
menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadang-kadang bisa
miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.
Jenis wheel loader
pun dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan alat kendali, operasional dan
kegunaannya yaitu yang pertama berdasarkan sistem kendali dapat dibagi menjadi
2 yaitu Cable Controlled yang berupa sistem penggerakattachment
menggunakan kabel dan kedua Hydraulic Controlled yang berupa istem penggerakattachment
menggunakan hidrolis. Yang kedua berdasarkan roda penggeraknyaloader juga dapat
dibagi menjadi 2 bagian yaitu Crawler Loader yang roda penggerak utamanya
menggunakan set rantai dan Wheel Loader yang roda penggerak utamanya
menggunakan ban karet.Ketiga Berdasarkan sistem kemudi wheel loader juga dapat
dibagi menjadi 2 yaitu Sistem Rear Steer yang menggunakan alat kemudi yang
penggeraknya berada pada ban belakang dan Articulated Wheel Loader yang
Menggunakan alat kemudi dengan bagian penggeraknya ada pada bagian depan atau
bucket dapat dibelokkan hingga membuat sudut 40ยบ derajat dari sumbu tengah alat
secara keseluruhan.
Jadi, tiap alat berat memiliki fungsi yang berbeda
beda. Tetapi setiap alat itu saling membutuhkan dan bekerja sama dalam
menyelesaikan sebuah konstruksi. Wheel loader mempunyai peran penting dalam
sebuah konstruksi, tetapi jika tidak dibantu dengan
alat yang lain, konstruksi tidak akan selesai.
Komentar
Posting Komentar