Kesultanan Barus
Kesultanan Barus
Kesultanan
Barus merupakan kelanjutan kerajaan di Barus paska masuknya Islam ke Barus.
Raja pertama yang menjadi muslim adalah Raja
Kadir yang kemudian diteruskan kepada anak-anaknya yang kemudian bergelar
Sultan.
Raja Kadir merupakan
penerus kerajaan yang
telah turun-temurun memerintah Barus dan merupakan keturunan Raja Alang
Pardosi, pertama sekali mendirikan pusat Kerajaaannya di Toddang (tundang),
Tukka, Pakkat – juga dikenal sebagai negeri Rambe, yang bermigrasi dari Balige
dari marga Pohan.
Pada abad ke-6, telah berdiri sebuah otoritas
baru di Barus yang didirikan oleh Sultan Ibrahimsyah yang datang dari Tarusan,
Minang, keturunan Batak dari kumpulan marga Pasaribu, yang akhirnya membentuk
Dulisme kepemimpinan di Barus.
Pada abad ke-14, Kesultanan Barus merupakan
salah satu pelabuhan Kerajaan Pagaruyung, bersama Tiku dan Pariaman, yang
menjadi tempat keluar masuk perdagangan di Pulau Sumatera. Tahun 1524, Barus
jatuh di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh. Posisi kesultanan ini kemudian
menjadi vassal Aceh hingga tahun 1668.
Dalam perkembangannya Kesultanan Barus
dipimpin oleh dua orang raja, yakni Raja di Hulu yang memimpin masyarakat
Toba-Silindung (pedalaman) dan Raja di Hilir yang membawahi orang-orang
Minangkabau (pesisir) yang bermukim dari Barus hingga Batahan. Pembentukan dua
raja ini bertujuan untuk memberikan keuntungan terhadap dominasi Aceh di Barus,
sekaligus melegitimasi kedudukan raja-raja Batak. Sejak kehadiran VOC pada
tahun 1668, kedua raja ini memiliki sikap yang berbeda. Raja di Hulu menolak
kehadiran VOC dan mengangkat setia kepada sultan Aceh, sedangkan Raja di Hilir menerimanya
dan menentang monopoli Aceh di Barus. Pada abad ke-19, Barus berada di bawah
kekuasaan Hindia-Belanda dan menjadi bagian propinsi Sumatra’s Weskust yang
berpusat di Padang.
Daftar
Raja:
- · Raja Kesaktian (di Toba)
- · Alang Pardosi pindah ke Rambe dan mendirikan istana di Gotting, Tukka
- · Pucaro Duan Pardosi di Tukka
- · Guru Marsakot Pardosi di Lobu Tua
- · Raja Tutung Pardosi di Tukka
- · Tuan Namora Raja Pardosi
- · Raja Tua Pardosi
- · Raja Kadir Pardosi (Pertama masuk Islam)
- · Raja Mualif Pardosi
- · Sultan Marah Pangsu Pardosi (700-an Hijriyah)
- · Sultan Marah Sifat Pardosi
- · Tuanku Maraja Bongsu Pardosi (1054 H)
- · Tuanku Raja Kecil Pardosi
- · Sultan Daeng Pardosi
- · Sultan Marah Tulang Pardosi
- · Sultan Munawar Syah Pardosi
- · Sultan Marah Pangkat Pardosi (1170 H)
- · Sultan Baginda Raja Adil Pardosi (1213 H)
- · Sultan Sailan Pardosi (1241 H )
- · Sultan Limba Tua Pardosi
- · Sultan Ma’in Intan Pardosi
- · Sultan Agama yang bernama Sultan Subum Pardosi
- · Sultan Marah Tulang yang bernama Sultan Nangu Pardosi (1270 H)
Pada
abad ke-6 otoritas baru di Barus oleh Sultan Ibrahimsyah membentuk Duliasme
kepemimpinan di Barus.
- · Sultan Ibrahimsyah
- · Sultan Abidinsyah Pasaribu
- Sultan Buchari Muslim Pasaribu
Komentar
Posting Komentar