Dosa dan Pemulihan

Rangkuman dari beberapa sumber


Seperti yang kita ketahui, asal mula manusia berdosa adalah pelanggaran yang telah dilakukan Adam dan Hawa. Mereka kalah dalam pergumulan melawan godaan dari ular dan memakan buah pengetahuan yang baik dan yang benar. Ini menjelaskan bahwa bukan Tuhanlah yang menjadi penyebab dosa, melainkan manusia sendirilah penyebabnya.

karena sifat dasar manusia jugalah adam dan hawa melanggar perintah Tuhan. Sifat yang dimaksud adalah sifat ingin tahu dan ingin memperoleh kuasa. ular mengatakan bahwa hawa tidak akan mati saat memakan buah itu, melainkan matanya akan terbuka dan menjadi seperti Allah.

Tetapi mengapa Tuhan menciptakan pohon pengetahuan baik dan jahat di Taman Eden? Itu karena Tuhan memberi Adam dan Hawa pilihan, taat kepada Allah atau tidak. Adam dan Hawa bebas melakukan apa yang mereka inginkan, kecuali makan dari pohon pengetahuan baik dan jahat.
Kejadian 2:16-17, “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."”  Jika Allah tidak memberi mereka pilihan, pada dasarnya mereka hanyalah robot yang hanya melakukan apa yang diprogramkan. Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai makhluk yang “bebas,” dapat mengambil keputusan; dapat memilih yang baik dan jahat. Supaya Adam dan Hawa benar-benar “bebas,” mereka harus memiliki pilihan. Ketidaktaatan mereka yang membuka mata Adam dan Hawa pada kejahatan. Dosa ketidaktaatan mereka kepada Allah yang membawa dosa dan kejahatan ke dalam du nia, termasuk ke dalam hidup mereka. Memakan buah pohon itu, sebagai tindakan ketidaktaatan kepada Allah, yang memberi Adam dan Hawa pengetahuan akan kejahatan. Allah mengijinkan Iblis untuk mencobai Adam dan Hawa untuk membuat mereka memilih. Adam dan Hawa menjatuhkan pilihan, berdasarkan kehendak bebas mereka sendiri, untuk tidak taat kepada Allah dan memakan buah terlarang. 
akibat
.   Hubungan manusia dengan Allah terputus (Kejadian 3:8-9).
Hubungan manusia dengan Allah yang terputus ini, mengakibatkan manusia menjadi seteru Allah . Manusia menjadi terpisah dari dan dengan Allah .Manusia menjadi takut bertemu dengan Allah

2.   Kehidupan manusia di bumi terkutuk.
Ketika manusia jatuh dalam dosa, bukan saja hubungan manusia dengan Allah terputus, melainkan juga kehidupan manusia di dunia ini menjadi terkutuk, baik manusia pertama Adam dan Hawa, juga manusia keturunan mereka sampai pada kita sekarang ini. Baik jasmani maupun rohani kehidupan manusia menjadi menderita.

Dari segi jasmani, manusia khususnya kaum wanita mengalami sakit bersalin (Kejadian 3:16; 2  Manusia harus bersusah payah bekerja mencari nafkah untuk menopang kehidupannya (Kejadian 3:17-19) dan mengalami berbagai penderitaan jasmani . Hidup manusia menjadi rapuh dan sementara (dan pada akhirnya mati
Dari segi rohani, manusia dihantui perasaan takut (Kejadian 3:10) dan saling menuduh serta mempersalahkan (Kejadian 3:12-13), merasa malu dan rendah diri mengalami kegelisahan dan kecemasan Juga mengalami keletih lesuan baik jasmani maupun rohani Dalam kehidupan manusia terjadi pertentangan batin
Dari segi lingkungan sosial, terjadi permusuhan antara manusia dengan sesama dan dengan makhluk hidup lainnya (Kejadian 3:14-15Tanah menumbuhkan semak belukar dan rumput duri sehingga manusia harus berusaha mengolahnya untuk dapat memberi hasil (Kejadian 3:18).

3.   Manusia berada di bawah ancaman hukuman kekal.
Kejatuhan manusia dalam dosa membuat hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antara sesama manusia serta dengan mahluk yang lain dan juga dengan alam ini menjadi tidak harmonis dan tidak bersahabat. Dan juga terlebih dari semuanya itu, hidup manusia berada di bawah ancaman hukuman kekal. Hukuman yang kekal merupakan keterpisahan untuk selama-lamanya dengan Tuhan. Hal ini akan dialami oleh manusia yang tidak mau berbalik ke jalan Tuhan. Pada akhir dunia ini, mereka yang tidak percaya dan menerima Tuhan Yesus akan mengalami penghukuman ini

Manusia telah jatuh dalam dosa dan berada dalam ancaman keterpisahan selamanya dengan Tuhan, tetapi Tuhan tidak menghendaki demikian. Tuhan menghukum manusia yang berdosa, tetapi Dia juga mengasihi manusia dan menghendaki manusia untuk kembali dan diselamatkan.
Bukti kasih Allah nyata ketika Dia datang dan mencari Adam dan Hawa dan mengorbankan binatang dan membuatkan pakaian dari kulit binatang tersebut untuk menutupi ketelanjangan manusia (Kejadian 3:21). Apabila mereka tidak menerima pakaian rancangan Allah pastilah mereka akan tetap telanjang dan malu. Allah mencegah mereka makan buah pohon kehidupan agar mereka tidak akan terus menerus hidup dalam dosa (Kejadian 3:24). Dan bagi semua manusia, Allah menjanjikan seorang penyelamat (Kejadian 3:15 disamping berbicara akan hukuman perseteruan antara manusia dengan ular dan makhluk hidup yang lain, di dalamnya tersirat nubuatan seorang penyelamat yang akan menghukum Iblis).
Allah mengasihi manusia sehingga berbagai cara dilakukan-Nya untuk menyelamatkan manusia (Ibrani 1:1-3).. Pada zaman kekacauan sesudah peristiwa menara Babel, Allah memilih Abraham untuk menjadi saluran berkat keselamatan bagi semua bangsa yang diteruskan pada Ishak, Yakub (Kejadian 12 dst), kemudian kepada bangsa Israel Allah menyampaikan hukum-hukum dan peraturan peribadatan sebagai penuntun sampai Allah (Oknum ke dua Allah Tritunggal) datang sendiri dalam rupa manusia Yesus Kristus menjadi hamba dan taat sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan bangkit memberi kemenangan (1 Korintus 15:1 dst; Galatia 3; Filipi 2:1 dst). Ia kembali ke surga dan berjanji akan datang kembali untuk mengangkat yang percaya  ke surga (1 Tesalonika 1:1 dst) dan kemudian Ia akan datang memerintah sebagai Raja dalam kerajaan Milenial-Nya sampai pada akhirnya Iblis dan para pengikutnya dihukum kekal di dalam lautan api (Wahyu 20). Siapa yang percaya pasti diselamatkan dan yang tidak percaya pasti dihukum.

Allah sudah menyatakan kasih-Nya yang begitu besar dan melimpah. Kepada manusia diberikan kesempatan untuk menerima kasih itu, berbalik dan bertobat karena Allah tidak menghendaki seorangpun binasa (2 Petrus 3:9). Ini merupakan satu-satunya syarat apabila manusia mau bangkit dari kejatuhan yakni, percaya terhadap kerja kuasa Allah dalam Yesus Kristus, menerima-Nya menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini